Selasa, 14 Agustus 2012

habiskan waktu libur lebaran dengan berkunjung ke kota tua




LEBARAN menjadi saat yang berharga untuk melewatkan waktu bersama keluarga dan handai tolan. Bagi mereka yang hendak menghabiskan Lebaran di Jakarta, sejumlah tempat rekreasi tetap buka dan menawarkan aneka kegiatan di hari raya yang juga menjadi hari libur itu. 

Di kawasan Tugu Monumen Nasional (Monas), museum tetap dibuka seperti hari biasa. ”Kami tidak ada libur. Kalau hari besar, jumlah pengunjung malah membeludak,” ujar Rini Haryani, Kepala UPT Monas, Jumat (10/8).


Hal ini tidak mengherankan karena tiket masuk ke area Tugu Monas ini relatif murah. Dengan Rp 2500untuk pengunjung dewasa dan Rp 1000 untuk anak-anak, kita bisa masuk ke area tugu dan masuk ke museum.
Museum Sejarah Nasional merupakan lokasi yang pertama disambangi ketika masuk ke Monas. Museum ini terdiri dari diorama-diorama yang menggambarkan kisah perjalanan bangsa Indonesia.
Bagi warga Jakarta, sejarah terbentuknya kota ini juga bisa dibaca dalam diorama ini, terutama ketika Fatahillah merebut Sunda Kelapa dari Portugis, 22 Juni 1527. Nama Sunda Kelapa lantas diganti Jayakarta yang berarti kota kemenangan.

Bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan, bila pengunjung ingin mendengarkan ulang pembacaan teks Proklamasi bisa masuk ke ruang Kemerdekaan yang ada di dalam cawan tugu. Satu jam sekali setiap hari ada pembacaan teks Proklamasi dari suara asli Soekarno. Replika naskah Proklamasi juga ditampilkan selama pembacaan teks itu. Lagu ”Bagimu Negeri” juga dikumandangkan sebelum dan setelah pembacaan teks.
Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan Jakarta di ketinggian 132 meter bisa naik hingga ke pelataran puncak Monas. ”Akan tetapi, kami membatasi penjualan tiket ke puncak maksimal 1.500 orang per hari. Ini karena lift yang sampai ke puncak juga memiliki kapasitas maksimal. Selain itu, kami ingin menyediakan tempat yang nyaman di puncak bagi pengunjung,” ujar Rini.

Pemandangan di puncak memang mengagumkan karena Jakarta terlihat secara lebih utuh. Pengalaman ini sangat jarang mengingat gedung-gedung pencakar langit sudah teramat banyak di Jakarta sehingga jarak pandang di darat pun menjadi terbatas.


Selain itu, tiket untuk naik ke puncak Monas ini juga cukup terjangkau, yakni Rp 7.500 untuk orang dewasa dan Rp 3.500 untuk anak-anak. Bila ingin menggunakan teropong, pengunjung tinggal menambah Rp 2.000 untuk membeli tiket.

Dari pengalaman tahun lalu, pengunjung Monas mencapai 11.000 orang per hari di musim libur Lebaran. Kepadatan pengunjung terjadi selama sepekan. Untuk masa Lebaran ini, Monas tetap buka setiap hari mulai pukul 08.00-15.00.

Selain Monas, kawasan Kota Tua Jakarta juga masih menjadi destinasi favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk menghabiskan liburan Lebaran. Tak perlu keluar biaya jika ingin jalan kaki berkeliling melihat-lihat, atau berfoto ria, bangunan tua warisan masa kolonial.

Untuk masuk ke museum-museum di kawasan Kota Tua pun pengunjung hanya perlu membayar Rp 2.000 per orang. Ada tiga museum di kompleks Taman Fatahillah, yaitu Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik, dengan beragam koleksinya.

”Museum-museum tetap buka seperti hari biasa. Pengunjung silakan menikmati koleksinya untuk mengisi liburan,” kata Kepala Unit Pengelola Kota Tua Gathut Dwihastoro.

Di luar kompleks Taman Fatahillah, pengunjung bisa melihat-lihat koleksi uang di Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri. Selain itu, Museum Bahari siap memberikan pengetahuan tentang dunia kelautan negeri ini.

Penggemar fotografi sudah tak asing lagi dengan kawasan Kota Tua. Gedung-gedung berusia lebih dari seabad menjadi latar yang indah dan unik untuk jadi obyek foto. Mengeksplorasi Kota Tua dan mengabadikannya dalam bingkai bisa jadi pengisi liburan Lebaran yang menyenangkan.

Tak ketinggalan, pengunjung juga bisa bersepeda keliling Taman Fatahillah atau kawasan yang lebih luas hingga ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Dengan sepeda onthel, nuansa tempo doeloe kental terasa.

Pada masa liburan Lebaran, anak-anak muda dengan rombongan teman sebaya mereka menjadi pengunjung dominan di Kota Tua. Namun, tak ada salahnya mengajak anak dan anggota keluarga sekadar menikmati suasana Kota Tua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar